Smartfren Terapkan E-SIM Pertama di Indonesia, Khusus untuk iPhone

0
342
Smartfren eSIM
Smartfren e-SIM. (Istimewa/Smartfren)

Teklab.id – Smartfren meluncurkan layanan kartu SIM virtual atau e-SIM untuk pengguna smartphone di Indonesia. Untuk di Tanah Air, diketahui baru perangkat iPhone yang mendukung layanan seluler berbasis e-SIM. Itu pun terbatas pada tipe iPhone XR, iPhone XS, dan iPhone XS Max.

Dengan dikenalkannya e-SIM oleh Smartfren, secara tidak langsung operator telekomunikasi seluler itu menjadi yang pertama menggelar layanan e-SIM di Indonesia. Sebelumnya sudah ada XL Axiata yang juga sempat memamerkan layanan e-SIM, namun karena penggunaannya terbatas pada iPhone, XL Axiata urung merilis layanan e-SIM-nya dan memilih menunggu sampai banyak device hadir mendukung teknologi tersebut.

Sejak trio iPhone tersebut diluncurkan dengan dukungan e-SIM, operator seluler di Indonesia kompak menyatakan bahwa untuk bisa menggelar layanan e-SIM masih menunggu regulasi dari pemerintah. Namun, meski hingga saat ini regulasi belum ada, Smartfren justru berani menggelar layanan tersebut.

Presiden Direktur Smartfren Merza Fachys mengatakan, untuk e-SIM saat ini tidak diperlukan regulasi khusus. “E-SIM nggak perlu aturan khusus menurut saya, karena ini berbentuk chip saja, bukan slot,” ujar Merza di Jakarta beberapa waktu lalu.

Untuk regulasi, lanjut dia, yang perlu diatur terkait e-SIM adalah penggunaannya. “Yang perlu diatur terkait e-SIM adalah penggunaannya. Untuk apa, digunakan ke mana. Misalnya, kalau perangkat Internet of Things (IoT) seperti jam pintar atau kacamata pintar pakai e-SIM juga, itu jadi bisa nelepon, nah itu yang diatur,” jelasnya.

Merza Fachys juga menegaskan bahwa penggunaan e-SIM di Indonesia oleh Smartfren saat ini baru terbatas untuk perangkat trio iPhone terbaru saja. “Itu yang mempunyai e-SIM, tapi juga memiliki slot fisik, jadi e-SIM-nya nggak dipakai. Nah inilah yang kita lihat sebagai peluang, dari pada e-SIM-nya kosong mendingan dimasukkan e-SIM,” jelasnya.

Dia menerangkan, e-SIM sendiri sejatinya bukan teknologi baru, melainkan sudah ada sejak dulu. Yakni pada saat ponsel CDMA dan BlackBerry yang mewajibkan penggunanya memasukan atau menginjeksikan nomor untuk bisa menggunakan layanan seluler.

“Dulu pernah diterapkan di zaman CDMA dan BlackBerry dengan memasang chip kartu. Dulu istilahnya di-inject nomor untuk bisa dipakai untuk menikmati layanan operator. Teknologi itu kini diperkenalkan lagi dengan nama e-SIM, lebih canggih tentunya,” terang Merza.

Dengan e-SIM, Merza menyebut bahwa konsumen memiliki benefit. Sebagaimana diketahui, salah satu keunggulan e-SIM adalah fleksibilitasnya untuk digunakan pada banyak negara dan dapat dengan mudah tersambung ke operator lain di negara tersebut tanpa perlu mengganti kartu terlebih dahulu.

Untuk e-SIM Smartfren, pengguna iPhone terbaru yang sudah mendukung teknologi tersebut bisa menggunakan layanan tersebut dengan mendatangi gerai layanan Smartfren.

Untuk e-SIM, saat ini Smartfren baru mendukung layanan e-SIM untuk perangkat iPhone terbaru saja. Sementara untuk perangkat IoT dan smartphone berbasis Android, Smartfren menyebut hal itu masih harus menunggu.

Sementara smartphone Android yang mendukung layanan e-SIM juga dimiliki oleh Samsung dan Google melalui perangkat Pixel. Untuk perangkat IoT, jam tangan pintar atau smartwatch dari Apple dan Samsung serta beberapa pabrikan lainnya, saat ini juga sudah ada yang hadir dengan teknologi tersebut.