Jurus XL Axiata Hadapi Persaingan Industri Telko yang Makin Ketat

0
296
Dian Siswarini, CEO XL Axiata
Presiden Direktur & CEO XL Axiata Dian Siswarini mempresentasikan pencapaian kinerja XL Axiata dan update semester II 2019, di Jakarta. (Teklab.id)

Teklab.id – Persaingan bisnis telekomunikasi semester kedua 2019 ini semakin ketat. Hal ini diakui PT XL Axiata Tbk (XL Axiata). Namun, salah satu perusahaan telekomunikasi terbesar di Indonesia ini mengaku sudah memiliki ‘jurus’ untuk memenangkan kompetisi.

Semester kedua 2019 ini XL Axiata masih fokus memperkuat jaringan data, khususnya di luar Pulau Jawa. Hal ini mengingat total dana infrastuktur yang disiapkan XL Axiata dalam satu tahun, sekitar 55 persennya dialokasian untuk luar Pulau Jawa.

Presiden Direktur dan CEO XL Axiata Dian Siswarini mengungkapkan, kompetisi industri telekomunikasi akan lebih ramai pada semester II 2019 ini hingga ke depannya. Hal ini tentu memaksa perusahaan untuk lebih inovatif dalam memunculkan inovasi yang bisa diterima masyarakat.

Strategi untuk memperbesar pangsa pasar, XL Axiata akan terus memperkuat infrastruktur jaringan data di luar Jawa. Pihaknya juga akan memaksimalkan kembali produk layanan data melalui penerapan strategi dual brand, yakni XL dan Axis.

Dari total Rp 7,5 triliun capex yang disiapkan untuk tahun ini, sebanyak 60 persennya telah terserap memasuki semester kedua 2019. “Hingga saat ini kami on track, berada di jalur yang kami rencanakan. Trafik dari luar Jawa telah meningkat pesat dan mendorong pertumbuhan pendapatan dari luar Pulau Jawa yang mencapai 20 persen pada semester I 2019,” ungkapnya saat konferensi pers di Jakarta baru-baru ini.

Selain itu, lanjut Dian, XL Axiata juga gencar melakukan fiberisasi jaringan, baik di Pulau Jawa maupun luar Jawa. Fiberisasi dinilai akan mampu meningkatkan kapasitas jaringan transport hingga lebih dari lima kali lipat dibandingkan transport bukan fiber.

Sejauh ini fiberisasi jaringan XL Axiata diklaim sudah mencapai sekitar 30 persen dari total jaringan. Ini mencakup semua ibu kota provinsi dan kota-kota besar di Jawa, Madura, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Bali, dan Lombok. Area tersebut sudah memerlukan jaringan fiber karena mengalami pertumbuhan data yang signifikan.

“Target XL Axiata hingga akhir tahun 2019 nanti 50 persen BTS akan terhubung dengan jaringan fiber, dan akan terus ditingkatkan menjadi sekitar 70 persen pada akhir 2020,” jelas Dian.

Sementara itu, Direktur Teknologi XL Axiata Yessie D Yosetya menerangkan, sepanjang semester I 2019, XL Axiata telah menyelesaikan 90 persen dari target rollout jaringan dengan sekitar 19 ribu BTS baru. Sebagian besar berada di luar Jawa.

Hingga kini, layanan 4G XL Axiata tersedia sekitar 292 kota dan kabupaten di luar Jawa dengan lebih dari 14 ribu BTS 4G di luar Jawa. Untuk jumlah totalnya yakni 408 kota/kabupaten di seluruh Indonesia yang ditopang lebih dari 37 ribu BTS 4G.

“Kami berharap hingga akhir 2019 nanti akan mampu memberikan layanan 4G ke total sekitar 440 kota dan kabupaten dan jumlah total BTS mencapai lebih dari 135 ribu unit. Dengan demikian, layanan XL Axiata akan mencapai sekitar 95 persen dari populasi Indonesia,” ujar Yessie.

Untuk memperkuat infrastruktur di luar Jawa, XL Axiata juga memanfaatkan program Universal Service Obligation (USO). Operator bercorak biru itu telah memenangkan tender pembangunan jaringan USO di 250 titik yang berada di 51 kabupaten, sebagian besar di antaranya ada di Kawasan Tengah dan Timur Indonesia, termasuk Nusa Tenggara Timur, Maluku, dan Papua.

Realisasi pembangunan akan dilaksanakan tahun ini hingga tahun depan, yakni berupa jaringan 4G. XL Axiata juga akan memanfaatkan keberadaaan backbone fiber optik Palapa Ring Barat, Tengah, dan Timur untuk perluasan jaringan ke luar Jawa.

Sebagai informasi, XL Axiata mencatatkan pencapaian kinerja positif pada semester I 2019 dengan pendapatan tumbuh sebesar 11 persen YoY yang didorong oleh peningkatan pendapatan layanan sebesar 15 persen YoY. Sementara itu, pendapatan dari layanan data tumbuh 29 persen YoY, meningkat kontribusinya menjadi 87 persen terhadap total pendapatan layanan di periode semester 1 2019.

Kinerja ini juga ditopang oleh meningkatnya efisiensi biaya yang mendorong EBITDA meningkat 19 persen YoY dan EBITDA margin juga tumbuh 3 persen YoY. Pada periode semester I 2019 ini, XL Axiata juga berhasil mencatat laba bersih sebesar Rp 282 miliar.